PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Reza Untuk Rena

Reza Untuk Rena

Penulis:EBluejays

Berlangsung

Pengantar
Yang aku katakan dulu,aku sungguh tak berniat untuk menyakitimu. Jika tau itu akan menjadi hari terakhir untuk memiliki hubungan baik denganmu,aku pasti tak akan mengatakan sesuatu yang menyakiti hatimu. Sekarang,kau terlihat sangat baik-baik saja tanpa aku,sedangkan aku terus mencari dimana letak kesalahanku dulu. Kau berpaling dari hidupku,kau menghilangkan aku dari hidupmu. Hari ini aku kembali mengingatmu,dan aku ingin berusaha untuk memperbaiki semuanya,apa kau tak mau?
Buka▼
Bab

Berlatarkan di sebuah sekolah yang lumayan bergengsi di Tangerang,seorang siswi tengah kesulitan dengan tumpukan buku yang dia bawa sendiri,karena keterlambatannya datang ke sekolah ia di perintahkan untuk membawa buku paket yang akan sekelasnya pelajari pagi itu.

  "Kenapa juga,'sih Rendra harus nyuruh gue mandi abis dia,kalo dia mau ngalah gue pasti gak bakal di hukum gini,'kan?"ucapnya menggerutu sepanjang jalan

  Setelah sampai di kelasnya,wanita itu membagikan kepada setiap temuannya dan duduk di samping teman sebangkunya.

  "Gilak,Lo. Bisa-bisanya telat di pelajaran pak Naufan,untung doi lagi berdamai sama istrinya"ucap Dian,gadis dengan kacamatanya.

  "Lo pikir gue mau telat?"ucapnya tanpa menatap Dian

  Absen dimulai setelah pak Naufan memastikan semua muridnya sudah mendapatkan buku mereka,hingga tiba saatnya wanita itu mengacungkan tangannya setelah namanya di panggil.

  "Renata Haico!"

  "Ada pak"

  "Nama kamu udah bagus,lho... Tapi kenapa kamu gak disiplin banget,ya?"ucap pak Naufan tanpa menatap wanita yang senantiasa di panggil Rena itu.

  "Pak,kayaknya saya cuma telat pelajaran bapak hari ini,deh? kemaren-kemaren saya selalu tepat waktu kok,pak"ucap Rena tak terima dengan apa yang gurunya katakan

  "Gak ada pembenaran buat keterlambatan. Kamu gak akan telat kalau kamu mau ikut pelajaran saya"ucap pak Naufan bersiap-siap perang

  Jika saja tidak di hentikan Dian, Rena mungkin masih akan membalas perkataan gurunya itu. Dan absensi pun kembali berjalan hingga nama terakhir,dan pelajaran dimulai meskipun dengan waktu yang sempat terbuang sia-sia karena perdebatan Rena dan gurunya.

  Tak berbeda jauh dengan kelas Rena,kelas di sampingnya juga sedang berjalan dipimpin seorang guru yang tengah menerangkan ilmu fisika pada semua muridnya.

  Duduk di barisan paling depan,murid yang tak pernah kehilangan tahtanya di peringkat pertama,Reza Rahadian,bukan,dia bukan artis yang tampan dan bertalenta,dia benar-benar hanya murid disana.

  "Reza,karena ibu ada urusan sebentar,tolong kamu perhatikan semua teman sekelas kamu'ya, Ibu balik lagi setelah menelpon"ucap guru wanita itu keluar setelah mendapatkan jawaban anggukan dari salah satu siswa yang paling ia banggakan.

  "Gila,lama-lama gue makin kayak daki aja duduk Deket Lo,za. Berasa ga ada nilainya gue,padahal bisa aja Bu Nia nyuruh gue,lho"ucap teman sebangku Reza,Alfian.

  "Lo mau? Ya udah,sok. Gue juga capek ngurusin satu kelas sendirian"ucap Reza sedikit mengeraskan suaranya,seolah 'menyentil' telinga semua teman sekelasnya.

  "Sialan,Lo. Kalo bukan karena contekan bernyawa gue,udah gue selepet pake dasi pak Dedi dari kemaren"ucap seseorang di belakang Reza kesal

  Setelah itu semua kembali pada aktifitasnya masing-masing. Baru setelah bel istirahat berbunyi,Reza dan Alfian keluar kelas mereka,tentu saja mereka akan melangkahkan kaki mereka ke kantin,atau mungkin lapangan basket, seperti yang biasa mereka lakukan.

  "Za,dompet gue ketinggalan"ucap Alfian di tengah-tengah langkahnya

  "Gak kaget gue,kapan'sih,Lo gak lupa bawa dompet kalo ke kantin bareng gue. Untung gue masih mau jadi temen lu,fi"ucap Reza memutar bola matanya malas,yang ia katakan memang sepenuhnya benar,dia sendiri tak tahu kenapa dia masih bertahan menjadi teman Alfian hingga kini.

  Reza duduk di meja yang jauh dari orang lain,sedangkan Alfian memesan makanan untuk mereka berdua. Dia memainkan game online di tangannya untuk mengisi waktu kosongnya selama menunggu makanannya datang.

  Tapi tak bertahan lama,karena matanya kini beralih pada wanita dengan rambut hitam yang berjalan melewati mejanya. Benar,dia Rena dengan Dian dan Romi,teman Rena yang berbeda kelas dengannya.

  "Masih aja Lo suka sama dia? Bukannya dia udah nolak Lo dulu?"ucap Alfian yang baru datang dengan makanannya,lalu menegur Reza setelah melihat ujung tatapan temannya itu.

  "Gak ada"jawab Reza cepat

  "Bohong banget,anjir"ucap Alfian terkekeh kecil

  "Di,Lo apa lupa Lo makan pake duit siapa sekarang?"ucap Reza kesal

  "Yaelah,za. Perhitungan amat Lo sama temen sendiri"ucap Alfian mengerti dengan apa yang dimaksud Reza

  "Ya lagian lu juga,kan gue udah sering bilang,gue yang nolak dia,bukan dia yang nolak gue"ucap Reza mencoba mengingatkan Alfian dengan hal yang biasa ia katakan

  "Ya udah,serah Lo dah. Yang penting duit jajan gue aman"ucap Alfian menyeruput mie ayam yang ia pesan tadi

  "Sialan,Lo. Lo punya duit kenapa gak di pake buat beli makanan Lo sendiri,sih"ucap Reza setelah tau Alfian membohonginya,lagi.

  "Deket tanggal merah,za. Pacar gue bentar lagi muring-muring minta dibeliin ini itu. Tau sendiri cewek kalo udah kedatangan tamu ganasnya ngalahin cheetah"ucap Alfian memerhatikan ponselnya

  "Eh,Lo gak tau'ya? Ya iyalah,lu jomblo"lanjut Alfian tertawa terbahak-bahak setelah itu

  "Seneng Lo. Bener-bener gak habis pikir gue bisa betah temenan sama Lo"ucap Reza kesal

  Setelah itu Alfian fokus membalas pesan dari kekasihnya,sedangkan Reza sibuk membagi waktunya untuk mie ayamnya dan Rena,yang sama sekali tak menatapnya.

  "Gue masih bingung, lho. Gue sebenernya ada salah apa'sih sama Lo?"ucap Reza pelan

  "Lo ngomong apa,za?"ucap Alfian dengan mulutnya yang penuh mie ayam

  "Anjir,muka lo!. Hilang nafsu makan gue,sialan!"ucap Reza setelah memutar wajahnya dan menemukan wajah Alfian yang kini hanya berjarak beberapa sentimeter di depannya

  Alfian terkekeh saja,lalu kembali memakan mie ayamnya habis dengan tangan yang masih sibuk membalas pesan dari kekasihnya.

  "Gila,kangen banget gue sama Siska"ucap Alfian setelah menyudahi pesan-pesanannya dengan sang kekasih

  "Ya siapa suruh Lo masuk sini,kenapa gak masuk sekolahan sebelah aja sama pacar Lo"ucap Reza tanpa menatap Alfian

  "Ya kan gue kira bakal laku disini. Ternyata muka gue lebih hoki di sekolahan lain"ucap Alfian kini beralih dari aplikasi pesan ke game online yang sempat Reza mainkan tadi.

  Reza masih sempat memperhatikan Rena,meskipun sering di pergoki Alfian. Toh,Alfian bukan orang lain yang akan dengan gamblang menceritakan apa yang baru saja ia lihat pada orang lain,meskipun sedikit menyebalkan juga.

  "Kalo gue nyoba nyapa dia,bakal di bales gak ya?"batin Reza menerka-nerka

  Setelah itu Reza melihat wanita yang ia perhatikan kini berbalik memperhatikannya, sebenarnya memperhatikan wanita di depan Reza,tapi pria itu mengira Rena tengah menatapnya.

  "Hai!"ucap Rena melambaikan tangannya ke arah wanita yang ada di depan Reza

  Reza yang mengira Rena menyapanya jelas senang,ia balas mengangguk sambil tersenyum seolah menjawab sapaan Rena.

  Rena yang melihatnya malah kebingungan,lalu memutar tubuhnya kembali masuk dalam obrolan dengan Romi dan Dian.

  "Tu orang ngapa dah?"