PopNovel

Baca Buku di PopNovel

Batas Kesabaran Seorang Istri

Batas Kesabaran Seorang Istri

Penulis:Tyna

Tamat

Pengantar
Namaku Sinta. Aku tinggal dilingkungan keluarga yang berkecukupan. Aku punya seorang putri yang cantik bernama Dinda. Dinda Purnamasari. Suamiku Dika namanya. Seorang suami yang baik, pengertian dan bertanggung jawab. Dahulu sebelum aku tahu sifat jeleknya,aku selalu berfikir kalau akulah istri yang paling bahagia Tapi ternyata semua yang di berikan oleh suamiku selama ini hanyalah sebuah kemunafikan belaka. Sakitnya hatiku, menerima semua penghianatannya.
Buka▼
Bab

Bab 1

Namaku Sinta, aku tinggal dilingkungan keluarga yang berkecukupan. Aku punya seorang putri yang bernama Dinda. Dinda Purnamasari, ya putri cantik yang sangat aku sayang. Suamiku Dika namanya, seorang suami yang baik, pengertian dan juga bertanggung jawab.

Dahulu sebelum tau kebiasaan jelek dan sifat asli suamiku, aku berfikir kalau akulah istri yang paling bahagia dan beruntung punya suami yang setia dan bertanggung jawab. Ternyata hanya kemunafikan saja yang selama ini suamiku berikan. Ya Rabb...sakit rasanya hati ini.

Siang itu aku duduk termenung, rasanya terlalu banyak beban yang kurasakan. Aku merasa aku hanyalah wanita yang lemah dan tidak berdaya. Tapi aku harus kuat demi anakku Dinda dan juga keutuhan rumah tanggaku.

Sedang lagi asiknya duduk bersantai, terdengar suara deru motor masuk ke pekarangan depan rumah. Sekilas aku menoleh, oh Dinda anak ku yang baru pulang sekolah. Ya Dinda adalah anakku, gadis cantik yang sekarang duduk di bangku kelas sebelas. Tak lama kemudian Dinda mengucapkan salam, "Assalamu'alaikum".

"Wa'alaikumsalam"jawabku."Hm,anak mama sudah pulang !"

"Iya ma"jawabnya."Ma sedang apa disini duduk sendiri?" tanya Dinda."Dinda lihat mama akhir-akhir ini sering banget termenung, ada apa ma?" kemudian Dinda duduk disebelah ku.

"Tidak sayang, mama sedang tidak lagi termenung kok. Ya sudah sana masuk mandi bersih-bersih diri. Bauk acem"candaku."Nanti selepas mandi kita makan bareng ya nak?! "perintahku.

"Oke mama sayang, Dinda masuk dulu ya?! "

Akupun ikut beranjak masuk kedalam rumah, kusiapkan makan siang. Dan tak berapa lama kemudian Dinda pun keluar dari kamarnya.Dan disaat sedang asik makan,kami dikejutkan dengan bunyi ketukan pintu.

Tok tok tok... "Assalamu'alaikum" terdengar suara seseorang dari luar.

"Wa'alaikumsalam" jawabku dan Dinda.

"Biar Dinda yang buka mah" segera Dinda bangkit untuk membuka pintu.

"Maaf ingin bertemu dengan siapa ya?" tanya Dinda.

"Maaf apakah benar ini rumah mas Dika?"balik bertanya.

"Benar, ini rumah ayah saya. Dika juga namanya. Kalau boleh tau mbak ini siapa, kenapa panggil mas memanggil nama ayahku?"

Seketika itu mama pun keluar dari dalam rumah."Ada apa Dinda, siapa yang lagi bertamu?" tanya mama.

"Ini ma ada cewek cari'in ayah tuh, namanya sama, Dika juga."cetusnya.

"Sudah Dinda kamu masuk kedalam dulu ya nak, biar mama yang bicara dengan tante ini," perintah ku.

"Iya ma, Dinda masuk dulu ke dalam."

Aku pun mempersilahkan wanita itu masuk kedalam rumah, dan dia pun mulai bercerita perihal sesungguhnya. Awal pertemuan nya dengan Dika suamiku. Awalnya aku tidak begitu percaya dengan semua ceritanya, tapi semua bukti yang diarahkan kalau dia itu istri mas Dika aku jadi sedikit percaya. Toh aku sudah lama mengetahui kebusukan suamiku ini. Tapi aku tidak menyangka akan sejauh ini suamiku melangkah.

"Mbak, mas Dika pernah cerita kalau dia sudah punya istri. Dia katakan istrinya sudah meninggal dunia, Sudah dua tahun katanya. Saya tau alamat ini karena saya bertanya dengan teman mas Dika, sih Tomi. Teman satu kantornya.

"Kalau boleh saya tau sudah berapa lama mbak menikah dengan suami saya, dan berapa bulan usia kandungan mbak ini? "

"Sudah 5 bulan mbak"jawabnya."Saya dan mas Dika menikah sudah tujuh bulan yang lalu.

"Oh Tuhan cobaan apalagi ini,"Tanpa sadar berderai air mata ini. Yang sejak tadi sudah kucoba bertahan tapi aku tak mampu lagi membendungnya.

Dan tiba-tiba terdengarlah suara mobil masuk kedalam perkarangan dan berhenti di garasi. Dan tak lama kemudian masuklah mas Dika, dan betapa terkejutnya dia dari wajahnya kulihat.

"D-dik Bunga sedang apa kamu disini?" gugupnya.

"Mas coba jelaskan apa maksud semua ini. Benarkah dia ini istrimu? Jawab mas"isak ku hu hu hu."Kamu tega mas!" ku cerca dengan seribu pertanyaan.

Tiba-tiba Dinda keluar dari kamarnya, karena mendengar keributan ini.

"Ada apa ini ma, mama kenapa kok menangis?" tanya Dinda penasaran.

Aku tidak bisa berkata-kata dan menjawab semua pertanyaan nya. Aku terus terisak.

"Mas jelaskan ke istri dan anakmu, kalau aku ini siapa. Jangan diam saja" cerca Bunga maduku. Ya Bunga nama maduku, istri kedua suamiku. Suami yang selama ini aku bangga-banggakan.

Mas Dika yang sedari tadi hanya diam dan tidak mau menatapku. Dia terus tertunduk, membisu.

"Ma, maafkan mas, benar Bunga ini istri mas dan dia madumu,"ucapnya. Dinda maafkan Ayah nak."Dengan bersimpuh di depanku diraihnya tanganku, akan tetapi kutepis. Aku jijik!

"Ayah jahat, Dinda benci Ayah" teriak Dinda sambil berlari meninggalkan aku yang masih terisak.

"Mbak aku siap menjadi adikmu, terimalah aku menjadi madumu."ucap Bunga mohon kesediaanku untuk menerima dia menjadi maduku.

"Iya ma, aku akan bersikap adil, terimalah Bunga menjadi adikmu."

"Tidak mas, sudah cukup kau menyakiti hatiku. Selama ini aku selalu diam kau khianati, bahkan sudah sering kau berselingkuh di belakangku. Apakah sekarang yang

kau ingin kan mas? "

"Ma, maafkanlah.Mas berjanji akan menyayangi kalian berdua dan akan bersikap adil. Akupun terdiam membisu.