PopNovel

Baca Buku di PopNovel

NOT GOOD

NOT GOOD

Penulis:Lihoy_30

Berlangsung

Pengantar
Apa yang kalian lihat? Berharap cerita ini penuh dengan kasih sayang dari keluarga? Kisah percintaan antara dua insan, romeo and juliet? Ini gue AURYN! Kisah yang berbeda dari yang lain. Kisah yang gak akan bisa dilupain pahit manis nya hidup Apa yang terlintas diotak kalian tentang pelacur? Kalo gue, yang terlintas diotak tentang pelacur yaitu MAMA gue sendiri. Lalu apa yang terlintas diotak kalian tentang penggoda? Kalo gue yang terlintas diotak tentang penggoda yaitu, Kakak perempuan gue sendiri Laura, BITCH! Tapi dia tetep kakak gue Dan yang terakhit, apa yang terlintas diotak kalian tentang malaikat? Kalo gue yang terlintas diotak tentang malaikat yaitu, PAPA gue sendiri. Bagi gue beliau malaikat tak bersayap yang dikirim tuhan untuk gue. Meskipun mama dan kedua kakak gue benci sama papa, gue tetep sayang sama beliau. Dia itu panutan dan alasan gue bertahan sampe sekarang
Buka▼
Bab

Pagi ini Auryn sedang memasukkan buku buku pelajaran kedalam tas ransel milik nya yang berwarna hitam, tas itu sudah ada beberapa bagian yang robek namun bagi nya itu masih layak pakai.

“LAURA! BANGUN” teriak Ayu mama Auryn.

“ADUHH! IYA SABAR” balas Laura.

“BERISIK BANGET SIH! MASIH PAGI NIH” teriak Rayn dari kamar.

Auryn yang mendengar kekacauan dari luar hanya diam karna hal itu sudah biasa terjadi di dalam keluarga nya, sambil merapihkan pakaian sekolah Ia mulai menyisir rambut yang sedikit berantakan dan menguncit nya dengan karet gelang berwarna hitam.

Auryn keluar kamar dengan membawa ransel hitam, saat keluar ia berpapasan dengan Laura. Auryn mencari kaos kaki putih nya yang biasa ada di dalam sepatu kini sudah tidak ada.

“Ck! Mana sih” kesal Auryn.

“MA LIAT KAOS KAKI RYN GAK?!” teriak nya dari depan.

“nggak! Lagian kamu itu ya, harus nya udah disiapin sendiri jadi gak nanya nanya” ucap Ayu yang berjalan mendekati Auryn.

“udah ma, semalem udah di beresin tapi sekarang udah gak ada” balas Auryn.

“ya udah sih gak usah pake kaos kaki, yang penting kan ilmu nya” saut Laura yang berdiri dengan membawa sepiring nasi goreng di tangan nya.

“peraturan tetep peraturan kak, kalo kayak gini ryn bisa dihukum” balas Auryn kesal.

“halah Cuma kayak gitu doang, paling lo Cuma dijemur udah nya masuk kelas. Gak usah pusing justru itu seru” balas Laura.

Auryn menatap kesal kearah kakak perempuan nya, bahkan kakak nya itu tidak mengerti tentang etika.

Tanpa kata lagi Auryn langsung memakai sepatu dengan kaos kaki berwarna hitam, ia tau bahwa ini melanggar aturan. Namun, lebih baik begini dari pada tidak memakai kaos kaki sama sekali.

Ia keluar dari rumah dan tidak peduli pada teriakan mama nya.

“cih!” balas Laura.

Sedangkan Auryn ia harus berjalan sampai di depan gang agar bisa mendapatkan angkutan menuju SMA CAKRABUANA, ia melihat kearah jam sudah menunjukkan pukul 06.40 wib, bel berbunyi 07.15 wib, masih ada sekitar setengah jam untuk menuju sekolah.

Saat ia sudah sampai di depan gang ada angkutan yang berhenti, tanpa menunggu Auryn langsung naik. Selama di perjalanan ia melihat ke arah luar jendela, dijam yang masih pagi ini sudah ada anak anak kecil yang ngamen di lampu merah. Auryn yang melihat itu merasa miris, dimana seharus nya anak se-usia mereka itu sedang bermain atau bersekolah bukan nya malah bekerja.

“minggir ya pak” ucap Auryn, lalu angkutan itu berhenti di sebuah gang yang mengarah ke sma cakrabuana.

Setelah Auryn membayar ongkos pada pak supir, ia berjalan menuju sekolah tercinta yang saat ini menempati peringkat pertama untuk sekolah favorite.

Auryn tidak sendiri, banyak siswa lain yang baru sampai jadi ia tidak perlu khawatir tentang hukuman. Auryn berjalan dengan dengan memegang erat tali ransel yang ada di bahu nya

“DHOR!” ucap Devina mencoba mengagetkan Auryn. Namun, Auryn hanya menatap biasa.

“yah gak asik nih masa gak kaget” lanjut Devina yang mulai mensejajarkan langkah nya dengan Auryn.

“Basi geh lo nya, mana mungkin gue kaget” balas Auryn.

“oiya ryn, hari ini kan ada pengumuman baru” ucap Devina.

“pengumuman apa?” tanya Auryn. Saat mereka mulai memasuki gerbang ada beberapa mata yang menatap aneh ke arah Auryn namun ia tidak perdulikan itu.

“pengumuman kelas terbaik di bulan ini ryn! Gila kelas kita masuk gak ya? Gue gak sabar untuk nerima hadiah nya” balas Devina dengan senyum yang lebar, sedangkan Auryn hanya mengangguk tanda mengerti.

“Ayo!” tiba tiba Deviina menarik lengan Auryn untuk menuju mading yang ada di koridor.

Saat mereka berhenti di depan mading, Devina dan Auryn tidak melihat ada nya kertas yang berisikan informasi tentang kelas terbaik. Mereka hanya melihat informasi beasiswa untuk kelas 12 dan foto foto abstrak.

“loh dev, kok gak ada?” tanya Auryn, lalu Devina menggeleng.

“harus nya mah ada, belum di tempelin kali ya” ucap Devina.

“iya mungkin” balas Auryn sambil mengangguk.

Lalu mereka mulai meninggalkan mading, dan berjalan menuju kelas yang ada di lantai atas. Devina yang berjalan di depan Auryn seketika berhenti membuat Auryn bingung, dan ikut melihat ke arah pandangan Devina.

Yang Auryn lihat hanya lah lapangan yang di isi oleh anak basket, dan Auryn tidak kenal siapa mereka.

“woy! Ayo jalan, kok berhenti” ucap Auryn.

“Subhanallah” ucap Devina dengan memandang ke arah lapangan, sedangkan Auryn hanya mengernyitkan dahi nya karna bingung, ia kembali menoleh ke arah lapangan.

Auryn bingung, sebenarnya apa yang Devina lihat hingga dia seperti ini. Lalu Auryn teringat sesuatu ia langsung membuka mata nya lebar.

Dengan sigap Auryn langsung memutar tubuh Devina cepat membuat nya terkejutt. Lalu Auryn langsung menangkup kepala Devina dengan tangan nya.

“SAHA IEU TEH?!” ucap Auryn dengan mata yang melotot dan tangan yang memegang kepala Devina, tidak lupa dengan kuda kuda Auryn yang saat ini sudah terpasang.

“H-hahh?” Devina hanya bengong.

****

Kini Auryn sedang berdiri di koridor atas melihat hujan yang sudah turun, padahal pagi sebelum berangkat matahari sangat senang menunjukkan diri nya. Tapi sekarang malah digantikan oleh hujan yang deras, ketua kelas Auryn bilang kalo guru mata pelajaran mereka akan telat datang karna kendala hujan.

Membuat sebagian siswa senang sentosa mendengar kabar ini.

Auryn melihat siswa lain yang sedang kejar kejaran dikoridor, juga di dalam kelas yang sedang tertawa bercanda. Ia tersenyum senang.

Lalu ia masuk kedalam dan gabung bersama Devina yang sedang ngobrol dengan siswa lain nya.

JEDERRR!

“Aaaghhh!” teriak para siswa yang ketakutan mendengar suara petir yang menggelegar, termasuk Devina Dan Auryn.

“duh gusti hampir aja jantung copot dari tempat nya” ucap Devina mengelus dada.

“tumben banget ya hari ini gak ada pemeriksaan atribut” ucap Auryn membuka suara.

“iya, biasa nya mah di depan gerbang guru killer pada numpuk udah siap razia” balas zoe.

“bersyukur kali, lagian kan lo jadi aman ryn” ucap Devina.

Jam sudah menunjukkan pukul 09.30 wib, belum ada guru yang masuk kedalam kelas mereka untuk memulai pelajaran. Hujan juga sudah mulai reda dan matahari mulai menampakkan cahaya nya.

Auryn dan Devina keluar dari kelas menuju kantin karna sebentar lagi bel istirahat akan di mulai. Saat melewati koridor mereka bertemu dengan kakak kelas yang sedang bersender di pilar.